Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

GOJEK Tinggalkan Strategi ‘Bakar Uang’ Promo GOFOOD

Beberapa tahun terakhir ini, GOJEK mulai meninggalkan strategi ‘bakar uang’ untuk promo di layanan GOFOOD. Berikut alasan yang diungkapkan pimpinan GOJEK.
Strategi bakar uang GOFOOD bukan lagi menjadi andalan GOJEK. Saat ini lebih mengutamakan pengalaman pengguna
Jika dibandingkan dengan kompetitornya Grabfood, promo ‘bakar uang’ atau diskon harga yang diberikan GOJEK bagi para pelanggan GOFOOD mulai berkurang.

Konsumen memang masih kerap mendapatkan diskon saat belanja di GOFOOD. Namun kebanyakan promo tersebut ditanggung sepenuhnya oleh pihak merchant 100 persen, bukan oleh pihak GOJEK.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana promo diskon ditanggung oleh pihak GOJEK sehingga mitra resto merasa banyak diuntungkan.


Jika dibandingkan dengan pesaingnya, Grabfood masih jauh lebih jor-joran. Grabfood menanggung banyak diskon harga di merchantnya sampai sekarang.

Promo ‘bakar uang’ sebenarnya masih sering diterapkan starup terutama yang baru. Sehingga kebijakan mengurangi atau bahkan meniadakan promo GOJEK GOFOOD menarik dicari tahu penyebabnya.

Alasan dikuranginya promo di layanan GOFOOD, ternyata karena GOJEK kini lebih mengandalkan berbagai inovasi untuk meningkatkan user experience.

“Tahun ini kami benar-benar memperbaiki user experience. Bukan lagi ngomongin promo-promo terus,” ujar Co-CEO GOJEK Kevin Aluwi dilansir dari KATADATA, Selasa (11/2/2020).

Saat ini, strategi bakar uang sudah banyak dilakukan startup. Begitu juga di industri pesan antar makanan seperti GOFOOD. Tapi menurut Kevin, layanan promo yang ditawarkan tidak sebanding naiknya dengan bisnis.


Kata dia, GOJEK memang sudah dari tahun 2018 berniat mengurangi strategi promosi itu. GOJEK ingin fokus pada apa yang disebutnya sebagai strategi bisnis yang berkelanjutan.

GOJEK mulai meninggalkan strategi promosi 'bakar uang' tersebut dan fokus meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) guna mencapai target pertumbuhan transaksi dua kali lipat tahun ini.

Di kuartal terakhir tahun 2019 lalu, sebanyak 20 juta pelanggan GOJEK bertransaksi GOFOOD. Jumlah itu meningkat dua kali lipat jika dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

Tahun 2020 ini, strategi yang akan dijalankan GOJEK untuk GOFOOD antara lain yakni meluncurkan empat fitur baru. Yaitu GOFOOD Turbo, GOFOOD Pickup, GOFOOD plus, dan Google Assistant.

Sementata itu, Chief Food Officer GOJEK Group Catherine Hindra Sutjahy mengatakan, GOFOOD juga mengembangkan teknologi machine learning untuk menghasilkan rekomendasi makanan bagi pelanggannya.

GOFOOD gencar melakukan berkolaborasi dengan influencer di bidang kuliner untuk kurasi produk makanan di GOFOOD.


“Tampilan visual aplikasi (UI/UX) di platform GOFOOD pun akan terus dikembangkan guna memberikan daya tarik bertransaksi bagi pelanggannya,” jelasnya.

GOFOOD akan menampilkan lebih banyak konten makanan melalui video shuffle card.
“Kami juga selalu memberi insight pada merchant, cara agar jualannya makin laris,” ujarnya.

Saat ini, jumlah resto yang menjadi mitra usaha GOFOOD sudah menembus 500 ribu merchant dengan 16 juta menu.

Dalam waktu satu tahun terakhir, pengguna aktif bulanan di GOFOOD sudah meningkat 1,5 kali lipat. Bisnis ini terus berkembang dan memberikan dampak kesejahteraan bagi pengusaha resto. 

Posting Komentar untuk "GOJEK Tinggalkan Strategi ‘Bakar Uang’ Promo GOFOOD"